Biologi Sel : Komponen dan Fungsi Sel
Nah setelah belajar perbedaan sel prokariotik dan eukariotik di postingan sebelumnya, sekarang kita belajar tentang komponen sama fungsi komponen dalam sel nih. buat yang belum sempat baca postingan tentang sel prokariotik dan eukariotik bisa kunjungi http://duniafisiologi.blogspot.co.id/2017/07/biologi-sel-sel-prokariotik-dan-sel.html
Sel
merupakan suatu unit struktural terkecil pada makhluk hidup multiseluler. Sel
terbagi menjadi membran plasma, inti yang memiliki selubung / karyotaeca (pada
sel eukariotik) dan sitoplasma yang memiliki organela-organela sel serta
paraplasma (Dellmann, 2006)
A. Membran
plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar dari sebuah
sel. Fungsi dari membran plasma diantaranya :
a. Melindungi
isi sel agar tidak keluar
b. Memisahkan
antara sel yang satu dengan sel yang lain
c. Merupakan
barrier yang selektif untuk transportasi zat masuk dan keluar sel
Hal ini dapat membantu keseimbangan agar sel
menjalankan aktivitas secara normal
d. Berperan
dalam komunikasi antar sel maupun dengan lingkungan luar sel
Dalam hal ini dapat bertindak sebagai reseptor
(Tortora, 2009)
Dalam mempelajari membran plasma, teori yang paling
banyak digunakan adalah teori fluid
mosaic model. Berdasarkan teori ini, membran plasma terdiri dari 2 lapis,
terutama molekul fosfolipid yang tersusun tegak lurus terhadap permukaan sel.
Kutub molekul yang bersifat hidrofil mengarah ke permukaan sitoplasma dan
permukaan luar sel, sedangkan yang bersifat hidrofobik saling berhadapan
ditengah membran plasma yang merupakan tempat molekul kolesterol (Dellmann, 2006)
Diantara 2 lapis lipid ini terdapat protein yang
bersifat intrinsik dan amfipatetik dengan ujung hidrofil menonjol dari lapisan
atau luar permukaan membran. Ujung hidrofobiknya terdapat dalam asam lemak
ditengah membran plasma. Protein ekstrinsik yang ada di permukaan sitoplasma
mengadakan kontak dengan protein intrinsik/ujung protein fosfolipid (Dellmann, 2006)
Membran lipid mengijinkan beberapa tipe molekul
lipid lewat dan bertindak sebagai barrier masuk dan keluarnya substansi polar.
Beberapa protein di membrane plasma bertindak sebagai jalan keluar-masuknya ion
dari dan/atau ke sel . Dan protein lainnya dapat berfungsi sebagai reseptor
(Tortora, 2009)
Struktur dasar dari sebuah membran plasma adalah lipid bilayer yang terbentuk atas 3
macam lipid (phospholipid, kolesterol dan glikolipid). Bentuk dari lipid bilayer ini terbentuk karena lipid
bersifat amphipatik, yaitu adanya bagian polar dan bagian nonpolar. Pada
phospholipid, bagian yang polar (hidrofilik) berbentuk seperti ‘kepala’ dan
bagian yang non-polar (hidrofobik) berbentuk seperti ‘ekor’. Di phospholipid
ini memiliki susunan ‘kepala’ yang mengarah keluar dan ‘ekor’ yang mengarah
kedalam.
(Tortora, 2009)
Molekul kolesterol merupakan amphitetik yang lemah
dan berada diantara lipid yang lain di kedua membran bilayer. Bagian polar dari
kolesterol adalah –OH dan membentuk ikatan hydrogen dengan bagian polar dari
phospholipid dan glikolipid. Sedangkan untuk bagian nonpolarnya adalah cincin
steroid dan ekor hidrokarbonnya.
Untuk glikolipid, grup karbohidrat membentuk
‘kepala’ yang bersifat polar dan asam lemak membentuk ‘ekor’ yang bersifat
non-polar. Glikolipid hanya terlihat pada lapisan membran yang berkontak dengan
cairan ekstraseluler, dan menjadi alasan mengapa membran bilayer bentuknya
asimetris (Tortora, 2009)
Protein membran dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
protein integral dan protein perifer berdasarkan letak perlekatannya. Protein
integral menempel pada bilayer sepanjang ‘ekor’ dari phospholipid. Sebagian
besar dari protein integral merupakan protein transmembran yang berarti mereka
berhubungan langsung, baik dengan cairan ekstraseluler maupun dengan sitosol.
Seperti membran lipid, membran protein integral juga merupakan bagian yang
amphipatik. Bagian yang hidrofilik merupakan bagian yang berhubungan langsung
dengan cairan ekstraseluler maupun sitosol, dan bagian yang hidrofobik
merupakan bagian yang berada diantara ‘ekor’ dari membran lipid (Tortora, 2009). Protein perifer
merupakan protein yang tidak benar-benar menempel pada membran lipid. Ikatannya
lebih lemah dari pada protein integral (Tortora, 2009)
(Tortora, 2009)
B. Sitoplasma
Sitoplasma berisi materi sel yang terdapat diantara plasma
membran dengan nukleus. Sitoplasma berisi atas 2 komponen, yaitu (1) Organella
sel dan (2) Sitosol (Bagian berupa cairan yang terdiri atas air, zat terlarut
dan lainnya . Disekitar sitosol, terdapat berbagai macam organella sel dengan
bentuk dan fungsi yang berbeda-beda (Tortora, 2009)
Sitosol juga disebut sebagai protoplasma.
Protoplasma berisi 5 substansi dasar, yaitu :
a. Air
Banyak bahan kimia seluler dihancurkan dalam air,
sedangkan lainnya mengendap sebagai partikel padat. Berbagai reaksi kimia terjadi
pada bahan kimia yang dihancurkan atau pada permukaan partikel padat yang
mengendap.
b. Ion
Beberapa ion yang terdapat dalam protoplasma adalah
potassium, magnesium, phosphate, sulfat, bikarbonat. Dan dalam jumlah yang
kecil terdapat pula sodium, klorida dan kalsium. Ion-ion ini berfungsi dalam mekanisme
kerja sel dan keseimbangan dalam sel
c. Protein
Substansi terbanyak setelah air merupakan protein.
Protein berfungsi sebagai sitoskeleton yang biasanya akan membentuk silia,
akson pada saraf, benang spindle pada sel yang membelahdan menjaga agar isi
dari sitoplasma tetap pada tempatnya
d. Lipid
Lipid yang penting dalam membentuk suatu massa sel
adalah phospholipid dan juga kolesterol. Keduanya berfungsi untuk membentuk
membran sel dan barrier membran intraseluler
e. Karbohidrat
Tersimpan dalam bentuk glikogen dalam sel yang
berfungsi sebagai sumber energi untuk sel
(Guyton, 2006)
Nah sampai segini dulu ya. Untuk penjelasan tentang organella-organella sel yang ada dalam sitoplasma akan di jelaskan pada postingan berikutnya. Thanks. Semoga bermanfaat :)
Comments
Post a Comment